2011/02/21

(SINOPSIS) Memoirs of a Geisha

Novel ini bercerita mengenai
sebuah dunia yang eksotik dan
misterius di Jepang pada awal
tahun 1930-an. Kisahnya berlatar
pada era sebelum Perang Dunia
II berkecamuk. Saat itu, seorang
gadis kecil bernama Chiyo dan
kakak perempuannya yang
bernama Satsu dibawa ke kota
Kyoto untuk dijual oleh ayahnya
dan bekerja sebagai pelayan di
sebuah rumah geisha. Selama
bekerja disana, Chiyo
diperlakukan dengan kasar,
bahkan kerap dipukuli. Karena
tak tahan lagi, ia dan sang kakak
pun berencana untuk kabur.
Namun sayang, mereka gagal
bertemu kembali di tempat
tujuan yang sudah ditentukan,
karena Chiyo berhasil tertangkap
dan segera dikembalikan ke
rumah geisha itu.
Kemudian, Chiyo harus menjalani
kehidupan yang berat dibawah
tekanan sang pemilik rumah
geisha, Mother karena terancam
menjadi pelayan seumur hidup.
Ia pun dipaksa menjadi
pembantu seorang geisha yang
paling terkenal di Kyoto,
Hatsumomo. Suatu ketika, Pada
saat meratapi nasibnya di sungai
Shirakawa bertemu dengan Tuan
Imamura Ken. Tak hanya itu,
diluar kebiasaan yang yang
terjadi, pria terhormat ini
mendekati dan menghiburnya
dengan membelikan es krim dan
memberikan saputangan
miliknya.. Pada saat itu Sayuri
bertekad akan menjadi geisha.
Tekadnya itu digenggam kuat-
kuat demi mendapat kesempatan
bisa bertemu lagi dengan pria itu
suatu hari nanti.
Waktu pun berlalu, dan impian
Chiyo menjadi kenyataan saat
saingan Hatsumomo, bernama
Mameha datang dan
mengajarinya semua teknik yang
diperlukan untuk menjadi
seorang geisha. Mulai dari
menari tarian tradisional
(tachikata), bernyanyi (jikata),
memainkan shamisen (kecapi
khas jepang), merangkai bunga,
mengenakan kimono, mengerti
tata cara seremonial minum teh
secara formal, menuang the
sesensual mungkin. Tak hanya
itu, Mameha pun mengganti
nama Chiyo yang sudah cukup
dewasa menjadi Sayuri.
Tak lama berselang, Sayuri pun
tumbuh menjadi seorang geisha
yang sangat sukses hingga
membuat geisha lain, termasuk
Hatsumomo, dengki dan iri hati.
Segala hal dilakukan oleh
hatsumomo sepeti pukulan,
tamparan keras dilakukan pada
sayuri. Namun sayuri tetap
menghadapinya dengan tabah
dan sabar.

No comments:

Post a Comment